Makassar,Sulsel.Seorang santri Pondok Pesantren Ahlul Qur'an Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial RA (15) tewas usai dikeroyok oleh tiga remaja di jembatan penyeberangan orang (JPO). Korban tewas saat izin keluar makan lalu pergi nongkrong bersama dua rekannya di lokasi kejadian.
Tiga orang (santri), Korban dan dua orang temannya minta izin keluar pondok malam-malam jam 11 cari makan alasannya. Lalu dia nongkrong di jembatan penyeberangan itu di atas di dekat SMA 6,"ujar Pembina Pondok Pesantren Ahlul Qur'an Makassar, Asyraf kepada wartawan, Selasa (1/10/2024).
Peristiwa itu terjadi di JPO Jalan Ir Sutami, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Senin (30/9) sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu, korban bertemu pelaku bersama tiga orang rekannya di JPO tersebut.
Terus ada beberapa orang yang nongkrong juga di situ, enam orang juga. Yang tiga yang paling ujung ini tiba-tiba dia datang ke santri ku yang pelaku itu kemudian langsung memukul," sebutnya.
Asyraf menjelaskan, para pelaku sempat bertanya asal sekolah korban sebelum melakukan pemukulan. Setelah melakukan pemukulan, Asyraf mengatakan bahwa pelaku meminta kepada dua rekan korban untuk mengangkat dan membawa korban kembali ke pondok pesantren.
Dia dibawa ke asrama, yang bawa temannya. Ini pelaku sempat minta tolong ke ini temannya untuk dibawa, ada yang tolong temannya, (lalu) dia pelaku pergi," kata Asyraf.
Saat tiba di pondok pesantren, Asyraf menuturkan dirinya sempat memeriksa nadi korban dan membawanya ke rumah sakit setelah menghubungi pimpinannya. Asyraf menyebut, korban mengalami luka lebam dan memar di bagian kepala.
Lukanya di kepala mungkin karena jatuh, ada memar," lanjut dia.
Sementara itu, Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf mengatakan tiga pelaku pengeroyokan sudah ditangkap. Ketiganya masih di bawah umur.
Sudah sudah diamankan tiga orang. Masih di bawah umur," ungkap Kompol Muhammad Yusuf saat dikonfirmasi terpisah.
By KarcaSulsel